Diduga Bermasalah, Kepala DPKPPR Akan Cek Bangunan di Jalan Air Bersih

MEDAN - Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Penataan RuangKota Medan, Ir H Endar Sutan Lubis akan mengecek bangunan yang berada di Jalan Air Bersih Ujung, Kelurahan Binjai, Kecamatan Medan Denai yang diduga menyalahi aturan, Selasa (18/10/2022) Pukul 12:17 Wib.

"Akan saya perintahkan anggota cek lapangan, " ungkapnya.

Baca juga: 7 Gubernur dan 16 Bupati Raih Penghargaan KDI 2022 Dari MNC Portal Indonesia, Termasuk Bupati Vandiko Timotius Gultom

Diketahui bahwa Wali Kota Medan, Bobby Nasution memiliki program untuk meningkatkan potensi PAD Kota Medan. Dengan Penyalahgunaan SIMB itu dapat membocorkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Medan.

Kebocoran PAD itu menandakan lemahnya pengawasan pihak terkait dalam membantu kinerja Wali Kota Medan, Bobby Nasution.

Baca juga: HUT ke-77 RI, Puan Maharani Ajak Seluruh Anak Bangsa Bangun Kekuatan Nasional

Adapun bangunan diduga melanggar SIMB, seperti izin 34 unit namun dibangun 41 unit dengan plank SIMB dipasang di balik pagar agar tidak kelihatan oleh publik.

Saat dijumpai di lokasi, salah satu pekerja menjelaskan bahwa bangunan tersebut baru 6 bulan berjalan, dikarenakan terkendala Covid 19 kemarin.

Baca juga: Bukhori Yusuf: Dewas BPKH Terpilih Harus Jaga Sustainabilitas Keuangan Haji

"Baru 6 bulan ini bang, saya hanya pekerja disini, " ucapnya, Kamis (13/10).

Dia juga membenarkan bahwa yang akan dibangun sebanyak 41 Unit Rumah Tempat Tinggal (RTT).

Baca juga: Kunjungan Kerja ke Tapteng, Edy Rahmayadi Sapa Warga dan Berikan Bantuan Pembangunan Mesjid

"Ini 15 unit, depannya 15 unit, belakang rencananya 11 unit, " sambung IN.

Kasi Trantib Kelurahan Binjai kepada awak media menyebutkan akan mengecek bangunan tersebut dan apabila bermasalah akan menyurati Kecamatan yang nantinya akan diteruskan ke pihak terkait.

Baca juga: SumutProv-CSIRT Resmi Diluncurkan, Gubernur Edy Rahmayadi Harap Keamanan Informasi Semakin Terjamin

"Nanti kami cek, apabila bermasalah akan kita surati ke Kecamatan dulu, baru nanti diteruskan ke pihak terkait, " tutup Riski (13/10).